Halo, teman-teman pelajar Bahasa Inggris di seluruh Indonesia! Pernahkah kalian merasa kalimat yang kalian buat di Bahasa Inggris itu "itu-itu saja" atau kurang bervariasi? Atau mungkin kalian bingung kapan harus pakai koma di kalimat yang panjang? Nah, hari ini kita akan belajar tentang Anak kalimat (Subordinate Clause), sebuah rahasia kecil yang bisa membuat tulisan dan ucapan Bahasa Inggris kalian terdengar lebih canggih, jelas, dan menarik!
Bayangkan kalian sedang membangun sebuah rumah. Ada bagian rumah utama yang kokoh dan bisa berdiri sendiri, itu Induk kalimat/Klausa Utama (Independent Clause). Lalu, ada bagian-bagian tambahan seperti teras, dapur, atau kamar mandi yang tidak bisa berdiri sendiri tapi melengkapi dan menambah keindahan rumah, itulah Anak kalimat (Subordinate Clause)!
Yuk, kita selami lebih dalam!
Apa itu Anak kalimat (Subordinate Clause)?
Secara sederhana, anak kalimat (sering juga disebut klausa terikat/dependent clause) adalah sekelompok kata yang punya subjek dan kata kerja, tapi tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap. Klausa ini selalu membutuhkan "bantuan" dari klausa utama agar maknanya utuh dan jelas.
Ini kalimat yang lengkap. Subjeknya "I", kata kerjanya "like", dan maknanya jelas.
Subordinate Clause (Anak kalimat): Before I watch a movie. (Sebelum saya menonton film.)Jika hanya ini, kalian pasti bertanya, "Kenapa? Ada apa sebelum menonton film?" Ini tidak lengkap maknanya.
Complex Sentence (Kalimat Kompleks): I like to eat the candy before I watch a movie. (Saya suka makan permen sebelum saya menonton film.)Mudah, bukan? Anak kalimat itu seperti Robin bagi Batman (klausa utama); ia penting dan menambah detail, tapi tidak bisa beraksi sendirian!
Ciri-ciri Anak kalimat
- Punya Subjek dan Kata Kerja: Seperti klausa pada umumnya, ada "siapa" yang melakukan "apa".
- Tidak Menyatakan Pikiran Lengkap: Meskipun punya subjek dan kata kerja, maknanya "menggantung" dan membuat kita ingin tahu lebih banyak.
- Bergantung pada Klausa Utama: Ia harus digabungkan dengan klausa utama agar punya makna yang utuh.
Kata Penghubung Anak kalimat (Subordinating Conjunctions & Relative Pronouns)
Anak kalimat biasanya dimulai dengan kata-kata penghubung khusus, yaitu subordinating conjunctions atau relative pronouns. Kata-kata ini berfungsi seperti "jembatan" yang menghubungkan anak kalimat ke klausa utama dan menunjukkan hubungan di antara keduanya, seperti hubungan sebab-akibat, waktu, atau kondisi.
- Subordinating Conjunctions: after, although, as, because, before, even if, even though, if, since, so that, unless, until, when, whenever, where, whereas, wherever, while.
- Relative Pronouns: that, which, who, whom, whose, whatever, whoever, whichever.
Jenis-jenis Anak kalimat
Ada tiga jenis utama anak kalimat, masing-masing dengan fungsi yang berbeda dalam kalimat:
1. Klausa Adverbia (Adverb Clause)
Klausa Adverbia berfungsi seperti kata keterangan. Mereka memberikan informasi tambahan tentang kapan, di mana, mengapa, bagaimana, sejauh mana, atau dalam kondisi apa suatu tindakan terjadi, biasanya memodifikasi kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lainnya di klausa utama.
Kata penghubung umum: because, since, if, when, while, although, whenever.
Anak kalimat ini menjelaskan mengapa dia di rumah.
When I finish work early, I'll go shopping. (Ketika saya pulang kerja lebih awal, saya akan pergi berbelanja.)Klausa ini menjelaskan kapan saya akan pergi berbelanja.
2. Klausa Nomina (Noun Clause)
Klausa Nomina berfungsi seperti kata benda. Mereka bisa menjadi subjek, objek, atau pelengkap dalam sebuah kalimat.
Kata penghubung umum: what, who, that, whether, why, how, when, where.
Anak kalimat ini berfungsi sebagai subjek kalimat.
I don't know what the answer is. (Saya tidak tahu apa jawabannya.)Anak kalimat ini berfungsi sebagai objek dari kata kerja "know".
3. Klausa Adjektiva atau Relatif (Adjective/Relative Clause)
Klausa Adjektiva/Relatif berfungsi seperti kata sifat. Mereka mendeskripsikan atau memberikan informasi tambahan tentang kata benda atau kata ganti yang muncul sebelum mereka, menjawab pertanyaan "yang mana?" atau "jenis apa?".
Kata penghubung umum (disebut relative pronouns): who, whom, whose, which, that, where, when, why.
Anak kalimat ini mendeskripsikan buku yang mana.
The man who spoke to me was very kind. (Pria yang berbicara kepada saya sangat baik.)Klausa ini mendeskripsikan pria yang mana.
Penting: Klausa Restriktif vs. Non-Restriktif
Klausa Restriktif (Essential Clause): Memberikan informasi penting yang sangat dibutuhkan untuk memahami makna kalimat. Tidak menggunakan koma.
Tanpa klausa ini, kita tidak tahu persik yang mana yang busuk.
Klausa Non-Restriktif (Non-Essential Clause): Memberikan informasi tambahan yang bisa dihilangkan tanpa mengubah makna inti kalimat. Menggunakan koma di awal dan akhir klausa (jika di tengah kalimat).
Jika klausa tersebut dihilangkan, "Brokoli sangat bergizi" tetap menjadi kalimat yang lengkap dan maknanya tidak berubah.
Mengapa Anak kalimat Penting dalam Menulis dan Berbicara?
- Menambah Detail dan Konteks: Memungkinkan kalian menjelaskan lebih banyak informasi dan memberikan latar belakang dalam satu kalimat.
- Membuat Tulisan Lebih Bervariasi dan Menarik: Menggunakan berbagai jenis kalimat (sederhana, majemuk, kompleks) akan membuat tulisan kalian tidak membosankan dan lebih mengalir.
- Menyampaikan Ide yang Kompleks: Membantu kalian menghubungkan ide-ide secara logis dan menyampaikan pemikiran yang lebih bernuansa.
- Meningkatkan Kemampuan Berbahasa: Membangun pemahaman tata bahasa yang lebih kuat, yang esensial untuk komunikasi yang jelas dan efektif.
Aturan Tanda Baca Penting dengan Anak kalimat (Koma)
Penggunaan koma dengan anak kalimat bisa sedikit membingungkan, tapi ada aturan mudahnya:
- Jika Anak kalimat di Awal Kalimat: Selalu gunakan koma setelah anak kalimat. Because it was raining, I stayed home and watched a movie. (Karena hujan, saya di rumah dan menonton film.)
- Jika Anak kalimat di Akhir Kalimat: Biasanya tidak perlu koma, kecuali ada pengecualian. I stayed home and watched a movie because it was raining. (Saya di rumah dan menonton film karena hujan.)
- Klausa Adjektiva Non-Restriktif (Tambahan): Selalu gunakan koma sebelum dan sesudah klausa jika berada di tengah kalimat. The student, who had done really well all semester, missed the final exam. (Siswa itu, yang telah belajar dengan sangat baik sepanjang semester, tidak mengikuti ujian akhir.)
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Fragmen Kalimat (Sentence Fragments): Jangan memperlakukan anak kalimat sebagai kalimat lengkap yang bisa berdiri sendiri. Ini adalah kesalahan umum yang membuat tulisan terputus-putus dan tidak jelas. Salah: Although she studied hard. She still failed the test. (Meskipun dia belajar keras. Dia tetap gagal dalam ujian.)
Benar: Although she studied hard, she still failed the test. (Meskipun dia belajar keras, dia tetap gagal dalam ujian.) - Run-on Sentences: Ini terjadi ketika dua klausa utama digabungkan tanpa tanda baca atau kata penghubung yang benar. Terkadang, kesalahan ini terjadi saat anak kalimat digabungkan secara tidak tepat. Salah: I wanted to learn English I joined a class. (Saya ingin belajar Bahasa Inggris saya ikut les.)
Benar: I wanted to learn English, so I joined a class. (Saya ingin belajar Bahasa Inggris, jadi saya ikut les.)
Benar: I wanted to learn English; I joined a class. (Saya ingin belajar Bahasa Inggris; saya ikut les.)
Terus Berlatih!
Memahami anak kalimat memang butuh latihan, tapi ini akan sangat membantu kalian dalam menulis dan berbicara Bahasa Inggris dengan lebih percaya diri, akurat, dan alami! Bacalah buku, artikel, atau tonton film dalam Bahasa Inggris, dan coba identifikasi anak kalimat di dalamnya. Lalu, cobalah buat kalimat kalian sendiri dengan menggunakan berbagai jenis anak kalimat. Dengan latihan konsisten, kalian pasti bisa! Untuk penjelasan ringkas dan detail, sahabat bisa tonton video BenPinter tentang anak kalimat (dependent clauses) di sini: